Saturday, July 7, 2012

RSBI di Kabupaten Pekalongan Perlu Dikaji

Keberadaan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) yang saat ini menjadi sorotan secara nasional, tak luput dari sorotan bupati Pekalongan, Jawa Tengah, Drs. H A Antono, Msi, dalam pembinaan jajaran Dindikbud Kabupaten Pekalongan, Jumat (6/7). Menurut bupati, RSBI di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah perlu mendapat kajian mendalam.

“RSBI perlu dikaji, pasalnya telah menyedot anggaran yang cukup besar, namun secara kualitas hasilnya tak jelas,” ujar bupati.


Seperti ibarat, lanjut bupati, dana untuk mengelola RSBI adalah standar internasional, namun kualitasnya hanya lokal saja.

Beberapa masukan dari masyarakat tentang pengelolaan RSBI, tambah bupati, telah dia dapatkan, diantaranya; RSBI dengan kondisi guru yang ada saat ini tak akan pernah berhasil. “Sebagai solusinya, masukan tersebut, meminta agar guru RSBI yang ada diganti secara keseluruhan, dengan merekrut guru baru yang diseleksi secara ketat dan berkualitas pula,” terangnya.

Sementara itu, Kepada Bupati, Drs. Umaidi, M.Si yang baru 3 hari lalu dilantik sebagai Kepala Dindikbud mengatakan bahwa sudah sekitar 50-an mendapatkan SMS. Diantaranya, kata Umaidi, ada yang mengucapkan selamat datang, ada yang menyampaikan bahwa beban saya berat. Tapi ada yang lebih menyedihkan ada sms yang mengatakan bahwa dengan adanya tunjangan sertifikasi, sudah ada 5 guru yang membeli mobil bukan untuk menunjang pekerjaannya tetapi untuk kegiatan “ngompreng”.

“Saya sadar kalau mobil itu untuk ngompreng mungkin karena ambil mobilnya secara kredit. Sehinga untuk mencari angsuran mobilnya diompreng. Dan kami tidak melarang. Tetapi kalau nanti memang itu data akurat, saya akan minta pemberdayaan Pengawas adalah garda terdepan. Karena garda terdepan kemajuan pendidikan ada di tangan pengawas,” katanya.(priyadi)

ARTIKEL TERKAIT:

0 comments: